Doega Aksi: Semangat Kemerdekaan dalam Mini Drama Peristiwa Hotel Yamato 

Semangat kemerdekaan masih terasa di SMPN 2 Garut. Hal ini terlihat pada penampilan siswa-siswi kelas IX dalam mini drama berjudul ‘Peristiwa Hotel Yamato’. Mini drama berdurasi sekitar 15 menit itu menceritakan peristiwa ikonik dalam sejarah kemerdekaan Indonesia yaitu perobekan bendera Belanda yang dikibarkan di Hotel Yamato, Surabaya.

Mini drama ini merupakan kolaborasi yang digarap oleh guru mata pelajaran IPS, Seni Budaya, bahkan Wakasek Kesiswaan. Meski dipersiapkan dalam waktu hanya satu hari, akan tetapi, tidak mempengaruhi kualitas pementasan mini drama tersebut. Para siswa tampak sangat menikmati pementasan tersebut. Bahkan, pada peristiwa perobekan bendera, semua penonton sangat terhanyut lalu serentak bertepuk tangan seraya berkata “Merdeka”.

Insiden Hotel Yamato

Insiden atau peristiwa Hotel Yamato merupakan peristiwa perobekan bendera Belanda yang dikibarkan di Hotel Yamato di Surabaya. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 19 September 1945. Terjadinya peristiwa tersebut dipicu oleh gagalnya perundingan antara residen Surabaya yang diwakili Soedirman dan Victor Willem Charles Ploegman untuk menurunkan bendera Belanda.

Pada mulanya, sekelompok orang Belanda yang dipimpin. V. W. C. Ploegman mengibarkan bendera Belanda (Merah-Putih-Biru), tanpa persetujuan Pemerintah Indonesia Daerah Surabaya. Bendera Belanda tersebut dikibarkan pada 19 September 19945 pukul 21.00 di di tiang pada tingkat teratas Hotel Yamato, sisi sebelah utara.

Keesokan harinya para pemuda Surabaya melihatnya dan menjadi marah. Mereka menganggap Belanda telah menghina kedaulatan Indonesia. Dalam pandangan para pemuda Surabaya, pengibaran bendera itu sebagai simbol kehendak Belanda untuk mengembalikan kekuasaannya di Indonesia. Terlebih, hal ini juga dianggap sebagai bentuk pelecehan terhadap gerakan pengibaran bendera Merah Putih yang sedang berlangsung di Surabaya.

Akibat hal tersebut, terjadilah perkelahian di lobi hotel. Sebagian pemuda berebut naik ke atas hotel untuk menurunkan bendera Belanda. Hariyono yang semula bersama Sudirman kembali ke dalam hotel dan terlibat dalam pemanjatan tiang bendera dan bersama Kusno Wibowo berhasil menurunkan bendera Belanda, merobek bagian birunya, dan mengereknya ke puncak tiang kembali. Peristiwa ini disambut oleh massa di bawah hotel dengan pekik ‘Merdeka’ berulang kali.

Merawat Semangat Nasionalisme

Melalui pementasan mini drama Peristiwa Hotel Yamato, diharapkan siswa-siswi SMPN 2 Garut tidak melupakan sejarah perjuangan para pahlawan kemerdekaan. Penampilan mini drama tersebut pun menjadi salah satu cara untuk merawat nasionalisme dalam diri para siswa.

Bu Ismi selalu salah satu pembimbing dalam pementasan tersebut merasa bangga kepada siswa-siswi kelas IX. Walaupun durasi latihan yang singkat, penampilan itu tetap membuatny merasa merinding. Bu Ismi menilai bahwa siswa-siswi SMPN 2 Garut merupakan siswa-siswi berbakat dan berdaya juang luar biasa.

Doega, Juara!

Penulis dan editor: Lupy

 

 

Mungkin Anda Menyukai