Langit Rabu pagi begitu biru dan bersih. Udara hari itu segar dan sejuk. Seluruh siswa SMPN 2 Garut telah duduk rapi di lapangan. Rabu, 30 Agustus 2023 ini, SMPN 2 Garut kedatangan tamu dari Al-Malik Travel and Tour yaitu Ustaz Anggi.
Pada kesempatan kali ini, Ustaz Anggi memberikan asupan Ruhani bagi siswa-siswi SMPN 2 Garut. Sebelum itu, sebagai upaya untuk membangun mood dan semangat para siswa, siswa bernama Berlian dan Phelipia mengajak semua siswa menyanyikan lagu Indonesia Jaya dan Cinta Terbaik. Didukung suasana cerah dan segar, suasana menjadi lebih semarak.
Jangan Jadikan Allah sebagai Rumah Singgah
“Sakit gak jadi rumah singgah?” Pertanyaan Ustaz Anggi disambut teriakan antusias dari para siswa.
“Maka, kita gak boleh seperti itu kepada Allah”, pesan Ustaz Anggi. Sambil menyanyikan lagu Rumah Singgah, beliau meminta para siswa untuk meresapi lirik lagu tersebut. Dari lagu itu, menurut beliau, kita bisa belajar untuk tidak mengabaikan keberadaan Allah. Jangan hanya ketika bersedih kita datang kepada Allah, melainkan pada saat-saat yang membahagiakan pun kita harus tetap mendatangi-Nya.
Ustaz Anggi sengaja mengasosiasikan ceramahnya dengan lagu-lagu populer di kalangan remaja. Menurut beliau, siswa-siswi SMP termasuk Generasi Z. Salah satu kecenderungan mereka yakni senang menghibur diri dengan lagu-lagu yang sendu. Hal itu tidak salah. Akan tetapi, beliau menegaskan bahwa selain menghibur diri, kita mesti ingat untuk tidak menyalakan Allah atas kesedihan yang menimpa kita. Para siswa diajak untuk mengingat kembali kisah Nabi Yunus. Salah satu hikmah yang dapat diambil dari kisah Nabi Yunus yakni mengenai kerendahan hati di hadapan Allah. Kalaulah bukan karena Nabi Yunus mengakui kesalahannya, mungkin saja Allah lebih lama membiarkan Nabi Yunus berada di dalam perut ikan paus. Maka dari itu, apapun yang terjadi kepada kita, jangan menyalahkan Allah, tapi introspeksi diri.
Dalam ceramahnya, Ustaz Anggi pun menyampaikan tentang fenomena remaja masa kini yang terjadi di Korea Selatan dan Jepang. Sejak pandemi Covid 2019, angka bunuh diri di Korea Selatan dan Jepang semakin meningkat. Padahal, jika ditinjau dari segi kemajuan teknologi dan budaya kedua negara ini sudah tidak perlu diragukan. Namun, meski demikian, ternyata banyak orang di kedua negara itu mengalami krisis diri bahkan sampai kesepian. Sangat kontradiktif. Menurut beliau, salah satu pemicu kasus-kasus tersebut karena banyak di antara orang-orang muda yang tidak memercayai keberadaan Tuhan. Sebagai remaja muslim, kita patut bersyukur karena memiliki Allah untuk menyandarkan segala kesulitan yang kita miliki. Oleh karena itu, para siswa yang notabenenya masih remaja, perlu senantiasa mendekatkan jarak antara dirinya dengan Allah.
Selain memberikan siraman ruhani, Ustaz Anggi pun memberikan door prize yang sangat menarik. Siswa-siswa yang mampu menjawab pertanyaan diberikan hadiah berupa emas 24 karat seberat 0.25 gram. Para siswa begitu antusias dan berusaha menjawab dengan sebaik mungkin.
Penulis dan editor: Lupy