Hal-Hal Hebat Tak Selalu Tampak Megah

Kadoega — Di tengah riuh budaya flexing di media sosial, memilih menjadi pribadi sederhana bisa dianggap sebagai sebuah anomali—terlebih bagi remaja generasi Z yang dikenal sebagai digital native.

Namun, hal itu tidak berlaku bagi Nasika Khairu Nazqa. Alih-alih mengejar popularitas atau tampil mencolok, ia justru memilih menjadi pribadi yang memberi manfaat bagi banyak orang. Itulah cita-cita yang ia tanamkan untuk masa depannya.

Tak perlu menunggu sampai masa depan, kebermanfaatannya bagi orang lain sudah ia buktikan. Selama menempuh pendidikan di SMPN 2 Garut, Nasika sudah aktif menunjukkan kontribusinya. Ia tergabung dalam Krida PMR (Palang Merah Remaja) dan dipercaya sebagai Wakil Sekretaris PMR Angkatan 35. Tak hanya itu, minatnya di bidang organisasi juga terlihat dari perannya sebagai anggota sekaligus Ketua Sekbid 1 OSIS Angkatan 66 SMPN 2 Garut.

Di sela-sela kesibukan belajar dan berorganisasi, Nasika tetap menyempatkan diri untuk membaca—terutama novel, yang menjadi kegiatan favoritnya. Kecintaan terhadap buku bahkan mengantarkannya meraih gelar Ratu Perpustakaan saat duduk di kelas VII. Selain membaca, ia juga gemar bersepeda sebagai kegiatan pengisi waktu luang.

Kesederhanaan Nasika tercermin dalam kesehariannya. Ia tidak sibuk menampilkan pencapaiannya secara berlebihan. Baginya, menjadi hebat bukan soal sorotan, tetapi tentang konsistensi dalam menjadi pribadi yang lebih baik dan berguna bagi sekitar.

Menutup wawancara, Nasika menyampaikan pesan yang memperkuat sikap hidupnya:

“Tidak perlu lebih hebat dari orang lain. Cukup lebih baik dari diri kita yang kemarin.”

Sebuah pesan sederhana, namun penuh makna—yang mengingatkan kita bahwa menjadi hebat tidak selalu harus megah. Kadang, hal-hal hebat justru hadir dalam bentuk yang tenang, bersahaja, dan tulus.***

(Penuis & Editor: Lupy)

Mungkin Anda Menyukai