Kadoega — Tidak ada kesuksesan yang ditempuh dengan cara instan. Kalau pun ada, kita mungkin hanya mendapatkan keberhasilan tanpa kebijaksanaan.
Perjalanan Sherryl Agystya Neysha membangun kariernya di dunia bulu tangkis tidaklah mudah.
Saat teman-teman sebayanya beristirahat di rumah sepulang sekolah, ia masih harus berlatih hingga pukul sembilan malam.
Namun, Sherryl tidak mengeluh. Menjadi seorang atlet bulu tangkis adalah impiannya sejak lama.
Kecintaannya pada olahraga ini membuatnya mengidolakan Susi Susanti. Keuletan dan semangat pantang menyerah dari sang legenda ia jadikan panutan.
Menurut Sherryl, Susi Susanti adalah perwujudan dari kerja keras dan ketekunan. Ia merupakan sosok dengan komitmen tinggi, dan dedikasi seperti itulah yang ingin diteladani Sherryl.
Sebagaimana idolanya, ia pun bermimpi bisa mengharumkan nama bangsa lewat bulu tangkis.
Sherryl memang tidak main-main dalam menekuni olahraga ini. Hal itu terbukti dari berbagai prestasi yang ia raih selama bersekolah di SMPN 2 Garut.
Dua tahun berturut-turut, saat kelas 7 dan 8, Sherryl mewakili sekolahnya dalam ajang O2SN tingkat kabupaten. Ia berhasil menyabet medali perunggu di kategori Badminton Single Putri.
Tidak berhenti di sana, ia juga meraih juara ketiga dalam DANREM 062/TNI Cup, serta medali perunggu dalam ajang Porkab Garut 2024.
Selain ingin menjadi atlet profesional, Sherryl juga bercita-cita menjadi seorang anggota TNI.
Untuk mewujudkan cita-cita itu, ia selalu berusaha menyeimbangkan kegiatan akademik dan non-akademik. Ia percaya bahwa keberhasilan tidak bisa diraih tanpa disiplin dan kesungguhan.
Dalam wawancara di akhir kegiatan sekolahnya, Sherryl memberikan pesan menyentuh untuk teman-temannya di SMPN 2 Garut:
“Jika kalian ingin menjadi sukses, jangan sia-siakan waktu yang ada. Isi waktu dengan hal-hal yang bermanfaat, karena waktu tidak dapat diulangi lagi. Jangan protes pada proses, karena hasil tak akan mengkhianati proses.”
Kisah Sherryl adalah bukti bahwa impian besar hanya bisa diraih lewat kerja keras, disiplin, dan cinta yang tulus terhadap proses.
Di usia muda, ia telah menunjukkan bahwa perjuangan tidak akan pernah sia-sia selama kita konsisten dan berkomitmen.
Semoga semangat dan ketekunan Sherryl bisa menginspirasi lebih banyak siswa lainnya untuk terus berprestasi dan berani bermimpi besar.***
(Penulis & Editor: Lupy)