DARI MAJALAH OFFLINE KE ONLINE
Jargon literasi tak pernah mati di SMPN 2 Garut benar-benar bukan isapan jempol semata. Namun dibuktikan dengan karya nyata. Sebelum ada pandemi SMPN 2 Garut menerbitkan majalah cetak, sudah 12 edisi. Namanya Kabar Doea Garut (Kadoega) Masih ingat pada waktu itu tepat pada 28 Oktober 2018 bertepatan dengan bulan bahasa, majalah Kadoega dilounchingkan. Majalah itu hasil karya kreatif anak-anak ekskul jurnalistik. Banyak pihak mengapresiasinya. Bahkan Kadoega diapresiasi oleh Prof. Dr. Ir. Asep Saefudin M.Sc, rektor Universitas Al Azhar Jakarta, alumni SMPN 2 Garut angkatan 70.
Sejak pandemi Covid-19 menyerang kita, sejak itu penerbitan Kadoega untuk sementara dihentikan. Namun, kami tidak berhenti sampai di situ, tetapi tetap berusaha untuk menerbitkan Kadoega. Hal ini agar kreatifitas para siswa dapat terus berkembang dan gerakan literasi di sekolah tetap eksis.
Penerbitan Kadoega yang kami lakukan di musim pandemi ini yaitu majalah digital atau Kadoega digital. Beralih dari offline ke online Semua tulisan disajikan secara digital. Warga sekolah bisa mengakses semua tulisan secara digital melalui link yang sudah disiapkan. Bahkan secara digital bisa diakses oleh masyarakat luas. Dengan demikian eksistensi SMPN 2 Garut semakin dikenal masyarakat luas. Tidak hanya masyarakat lokal, nasional, bahkan internasional.
Majalah digital ini akan launching pada 28 Oktober 2021. Bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda dan bulan bahasa.
Terima kasih kepada Ibu Epon dan Ibu Luvi, tim redaksi yang sudah berjibaku untuk bisa menerbitkan majalah Kadoega secara digital.
Kepada anak-anak hebat saya ucapkan terima kasih. Kalian layak menjadi jurnalis-jurnalis tangguh di masa depan.
Selamat kepada semuanya. Kita memang berbeda dari yang lian.
Mari kita rayakan bersama kebahagiaan ini.