Kadoega – Doega Aksi pertama di awal tahun ajaran 2024/2025 dilaksanakan pada Rabu, 24 Juli 2024. Jika biasanya Doega Aksi diisi dengan penampilan para siswa, maka kali ini para gurulah yang unjuk kebolehan.
Penampilan dibuka dengan nyanyian lagu ‘Laksmana Raja di Laut’ yang dibawakan oleh Ibu Eti Dewi Sartika. Suaranya yang merdu dan berenergi mengalun syahdu di lapangan SMPN 2 Garut.
Menyambung penampilan dari Ibu Eti, lagu ‘Ai’ milik Doel Sumbang disenandungkan oleh Ibu Sri Ningsih. Lagu yang tergolong lawas itu mulai hits kembali belakangan ini.
Dengan pembawaan yang ceria, Ibu Sri menarik antusiasme para siswa. Mereka ikut bersemangat menyanyikan lagu sambil berteriak, “Ai!”
Keberadaan Pak Undang dengan Pak Agus Saepul Hayat menambah riuh lagu ‘Ai‘. Keduanya berjoged gembira.
Tak lama setelah lagu usai, Pak Undang memperlihatkan kebolehannya bermain sulap! Ia merobek-robek kertas and voila! Itu berubah menjadi satu lembar uang sepuluh ribu!
Seolah tak ada habisnya kreativitas guru SMPN 2 Garut, Ibu Hj. Aty Herawaty ikut meramaikan tontonan pagi itu. Ia menampilkan sebuah story telling yang seru!
Menariknya, di tengah ceritanya, ia mengadakan tanya jawab. Siswa yang menjawab pertanyaan tersebut diberikan doorprize lho!
Penampilan lain yang tak kalah magnetis yakni duet lagu ‘Sialan’ oleh Ibu Sri Ningsih dan Pak Aldy Slamet Riyadi. Suara keduanya berpadu merdu. Sungguh memanjakan!
Sajian berbeda ditampilkan oleh Ibu Imas Susi Susilawati. Dengan keceriaan yang penuh, ia menyanyikan lagu ‘Inget ka Mantan’. Suasana menjadi amat semarak. Para siswa dan guru menari begitu riang.
Tak mau kalah, Pak Enceng Suherman menampilkan Borangan. Beliau memang dikenal sebagai guru Bahasa Sunda yang multitalenta. Bahkan pagi itu, beliau membawakan borangan secara spontan!
Last but not least, lagu ‘Seperti Mati Lampu’ ditembangkan secara duet oleh Ibu Imas dan Pak Aldy. Petjah! Suasana semakin bersemangat.
Sebagai pamungkas, Bapak Darsono selaku Kepala SMPN 2 Garut menutup Doega Aksi kali itu. Hebatnya, beliau mempertunjukkan kebolehannya sebagai seorang dalang! Ya, betul. Meski tanpa properti wayang, tetapi pertunjukannya mampu menghipnotis para siswa. Semua orang terpukau. Sungguh penutup yang luar biasa.
Sejatinya, kreativitas selalu ada di dalam diri seseorang, entah tua entah muda. Setiap orang punya cara sendiri untuk menunjukkan kreativitasnya. Doega Aksi disediakan sebagai wadah untuk memfasilitasi kreativitas tak terbatas dari para guru dan siswa SMPN 2 Garut.***
(Lupy)