Chapter 1

^aEURoeDaffa, tolong ambil buku astronomi di perpustakaan, ya,^aEUR titah guru yang tengah mengajar di kelas itu. Daffa yang disuruh pun menarik paksa lengan teman sebangkunya untuk menemaninya. Mau atau tidak, Zefa sebagai teman sebangkunya menjadi korban. ^aEURoeDaffa! Jangan main tarik-tarik bisa! Tugasku belum selesai tadi!^aEUR Protes Zefa. ^aEURoeSudahlah ikut saja dulu! Kamu mau aku kesurupan seperti Farrel? Gak mau ^aEUR~kan?^aEUR Jawab Daffa.   Kring Kring Kring ^aEURoeWoi Zefa, muka kusut banget perasaan. Kantin gak nih?^aEUR Celetuk Farrel. ^aEURoeIya iya ikut.^aEUR Sama seperti siswa lain, mereka pergi ke kantin untuk mengisi ulang energi mereka yang habis di kelas saat jam istirahat tiba. ^aEURoeMau pesan apa?^aEUR tanya Anne. ^aEURoeTerserah^aEUR ucap Zefa singkat sembari bermain dengan ponselnya. ^aEURoeBener nih?^aEUR Goda Anne. ^aEURoeIya! Tinggal pesan saja susah!^aEUR ^aEURoeLah kok galak?^aEUR Ucap Naya. ^aEURoeBerisik elah mau main HP aja gak tenang!^aEUR ^aEURoeDih diajak ngobrol baik-baik juga^aEUR Anne bersuara. ^aEURoeDiem bisa gak? Lagi capek juga!^aEUR bentak Zefa yang terlanjur emosi. ^aEURoeHih, cuma ngomong bener kok disemprot? Lagi PMS atau gimana?^aEUR Balas Naya tidak terima. ^aEURoeGak tahu, yang kerasukan Farrel yang jadi aneh Zefa. Haha,^aEUR canda Daffa sambil menepuk bahu Zefa. ^aEURoeYa, setidaknya aku kerasukan saat melaksanakan tugas mulia^aEUR sahut Farrel santai. ^aEURoeIdih idih idih. Heh cuma disuruh simpan mikroskop doang, tugas mulia^aEUR balas Daffa yang membuat semua orang di meja itu tertawa.   Mengapa Farrel kerasukan? Apa yang sebenarnya terjadi di sekolah mereka? Baca kelanjutan cerbung Gone di sini.